Kamis, 31 Desember 2020
Muhammad Said
\r\nAssalamualaikum War. Wab.\r\n\r\nPada hari ini, tanggal 30 Desember 2020, pihak BNI mengadakan kegiatan pembagian buku tabungan dan kartu ATM nya untuk pencairan bantuan jadup korban gempa di Kantor Desa Labuhan Burung yg beralamat di Dusun Pernang, Desa Labuhan Burung, Kecamatan Buer.\r\nIstri saya bernama Herlina Yulia Putri mendapatkan informasi dari tetangga bahwa tertera nama saya sendiri, Muhammad Said, di daftar penerima bantuan tersebut. Istri saya segera membawa fotocopy Kartu Keluarga dan KTP saya dan istri ke kantor desa, dan memang benar tertera nama saya, Muhammad Said dan No Kartu Keluarga saya juga sama dengan Kartu Keluarga saya, nomor urut 290 di daftar tersebut.\r\n\r\nKarena menunggu lama, istri saya berinisiatif menanyakan perihal nama saya di daftar tersebut, dan istri saya mendapatkan jawaban bahwa yg sebenarnya nama tersebut adalah Edi (nama panggilan), tetangga saya, jarak 3 rumah dari rumah saya. Infonya, yg menjadi dasar nama saya tersebut adalah Edi dikarenakan di kolom nama istri dan kedua anaknya cocok dengan di Kartu Keluarganya Edi.\r\n\r\nYang menjadi pertanyaan saya adalah:\r\n1. Apakah betul telah terjadi kesalahan penulisan nama dan Kartu Keluarga dari pihak dinsos?\r\n2. Kenapa harus nama saya, yang nota bene tetangga Edi dan saya juga penerima bantuan gempa rusak sedang thn 2018, yang tertera di penerima bantuan orang lain nomor urut 290 itu?\r\n3. Apakah tidak semua penerima bantuan thn 2018 yg rusak ringan, sedang dan berat juga menerima bantuan jadup tersebut? Berhubung kami juga pernah dimintai fotocopy KTP dan Kartu Keluarga oleh Pak RT kami.\r\n4. Kenapa pihak Bank BNI tidak memastikan terlebih dahulu kebenaran data tersebut ke pihak Dinsos sebelum menyerahkan buku dan kartu ATM bantuan tersebut?\r\n\r\nSaya memohon untuk diverifikasi ulang nama saya tersebut. \r\n\r\nAtas perhatian pihak Dinsos, saya ucapkan terima kasih.\r\n\r\nWassalamualaikum War. Wab.\r\n